Friday, September 9, 2011

Amnon

Latar belakang Amnon dapat dilihat di 1 Tawarikh 3 : 1 - 9

Kejadian Amnon yang mencintai adiknya sendiri yaitu Tamar (satu ayah lain ibu - 2 Samuel 13 : 1) merupakan kejadian yang sebenarnya tidak patut dicontoh. Amnon dapat mencintai adiknya sendiri dikarenakan melihat adiknya yaitu Tamar yang begitu cantik, sehingga hati Amnon terpikat oleh kecantikan-nya. Setelah melihat kecantikan Tamar, Amnon mulai mencintai Tamar dan mulai mencari akal bagaimana untuk bisa mendapatkan Tamar. Singkat cerita, akhirnya Amnon tidur dengan adiknya sendiri namun setelah itu hati Amnon tidak senang dan terlebih lagi mengusir adiknya. Setelah Amnon tidur dengan Tamar, bukannya cinta yang muncul di hati Amnon namun benci yang tumbuh di hati Amnon. Mengapa hal ini bisa terjadi ?

Amnon mencintai Tamar hanya dari sekedar penampilan saja dan didasari pada nafsu, sehingga pada saat sudah terlampiaskan nafsu dari Amnon, maka Tamar dibencinya. Selain itu, faktor sahabat juga berpengaruh dalam kejadian ini. Saran dari salah seorang sahabat Amnon yang memberikan ide atau saran untuk pura - pura sakit merupakan tipu daya agar Tamar tidur dengan Amnon.  Kejadian ini dapat kita ambil pengajarannya dalam kehidupan kekristenan terutama bagi pemuda - pemudi dalam menjalin hubungan terhadap lawan jenis. Berikut pengajaran yang dapat diambil dari kejadian tersebut :

Pada 2 Samuel 13 : 1 dapat diambil pengajarannya :
  • Hati - hati dalam melihat dikarenakan "Dari mata turun ke hati" yang artinya pada saat melihat timbul rasa keinginan untuk memiliki jika mata tidak dijaga (Matius 5 : 28).
  • Jangan langsung mencintai atau menyukai seseorang untuk menjadi pasangan hidup hanya dengan melihat parasnya atau fisiknya.
Pada 2 Samuel 13 : 2) dapat diambil pengajarannya :
  • Harus memikirkan apakah hubungan yang dijalin berkenan di hadapan Tuhan dan apakah pantas hubungan tersebut.
Pada 2 Samuel 13 : 3 - 5 dapat diambil pengajarannya :
  • Bergaul dengan hati - hati agar tidak bersahabat dengan sahabat yang salah seperti halnya Amnon yang bersahabat dengan seorang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu keinginan (1 Korintus 15 : 33).
  • Menyaring setiap nasehat yang diberikan oleh orang lain baik teman, orang tua, sahabat, dll (Amsal 18 : 24).
Pada 2 Samuel 13 : 6 - 14 dapat diambil pengajarannya :
  • Tidak boleh berhubungan badan sebelum menikah (Kejadian 4 : 1 ; Ibrani 13 : 4).
  • Tidak boleh menikahi saudara/i sendiri (Imamat 20 : 17).
Jika sudah terjadi hubungan badan diluar pernikahan, maka orang yang bersetubuh tersebut harus menikah. Jika tidak maka orang tersebut bersalah kepada Tuhan. Yang perlu diingat dan sangat penting adalah jika seseorang sudah berhubungan badan (laki - laki dan perempuan) maka dimata Tuhan, kedua orang tersebut sudah menjadi suami istri. Tentu saja, dari setiap tindakan ada akibatnya. Akibat yang dilakukan oleh Amnon dapat di lihat pada 2 Samuel 13 : 15.





Imanuel
Pembicara : Pdt. Budiman